Sebenarnya tulisan ini saya gunakan untuk memotivasi diri saya, yang masih gagal move on. Tapi, daripada saya rasakan sendirian mending saya bagi sama kalian. Semoga bacaan ini bisa bermanfaat.
Tentang sebuah kesuksesan, karena setiap orang memiliki makna yang berbeda karena setiap memiliki soul yang berbeda saat menafsirkan kata Sukses.
Banyak orang yang berjibaku dengan hidup untuk mengejar sukses namun pulang dengan perasaan gagal. Sudahkan kita mendefinisikan kesuksesan dengan tepat?. Fakta menunjukkan 90% uang yang beredar di dunia ini dikuasai hanya oleh 10% orang. Sementara, 10% sisanya diperebutkan 90% jumlah orang sedunia. Rasanya kita tidak termasukan 10% orang yang beruntung itu,ya? Jadi, jika kita mendefinisikan sukses dengan ukuran uang semata, sulit sekali bukan saat kita harus bersaing dengan 90% orang sedunia guna meraih kesuksesan? Tapi benarkah?/
Sulit atau mudahnya meraih sukses tergantung bagaimana point of view kita. Bersyukurlah jika kita memiliki sudut pandang yang benar, yaitu sukses artinya MAMPU MEMPERLUAS AREA KEBAHAGIAAN hidup kita sehingga juga dirasakan dan dinikmati oleh orang lain. Jika kita berbahagia karena rezki dariNya, maka kita disebut sukses jika anugerah rezki itu dapat membahagiakan keluarga, kerabat, atau sahabat. Misalnya, seorang istri sukses sebagai istri saat ia mampu membahagiakan suaminya.
Jadi, ukuran kesuksesan seseorang itu ditentukan oleh seberapa luas area kebahagiaan yang dapat dihadirkannya. Semakin luas areanya, semakin besar kesuksesan yang diraihnya. Bagaiman cara meluaskan area kebahagiaan?
Pertama, membahagiaakan diri sendiri dengan berdamai pada takdir. Sebab, takdir-Nya adalah hal terbaik untuk kita menurut kacamata-Nya. Maka damaikanlah jiwa dengan bersyukur saat lapang dan bersabar saat sempit.
Kedua, memudahkan diri kita untuk merasa bahagia. Kita bisa berbahagia dengan cara-cara mudah dan sederhana. Seseorang bisa berdamai dengan dirinya dan mudah merasa bahagia akan berasa dalam kondisi optimal, yang akan membuatnya memiliki peluang besar untuk bahagia pada orang lain.
Lalu bagaimana dengan kegagalan, jadi menurut Septi Djafar kegagalan adalah ketidakmampuan meluaskan area kebahagiaan . Seseorang disebut gagal jika tidak bisa berbagi bahagia. Dia hanya hidup untuk kepentingan dan kebahagiaan diri sendiri tanpa peduli nasib orang lain. Jadi, marikan kita menebar kebahgiaan seluas mungkin untuk memperluas area kebahgiaan kita.
sumber : Septi Djafar, Majalah Ummi Juni 2010.
Tentang sebuah kesuksesan, karena setiap orang memiliki makna yang berbeda karena setiap memiliki soul yang berbeda saat menafsirkan kata Sukses.
Banyak orang yang berjibaku dengan hidup untuk mengejar sukses namun pulang dengan perasaan gagal. Sudahkan kita mendefinisikan kesuksesan dengan tepat?. Fakta menunjukkan 90% uang yang beredar di dunia ini dikuasai hanya oleh 10% orang. Sementara, 10% sisanya diperebutkan 90% jumlah orang sedunia. Rasanya kita tidak termasukan 10% orang yang beruntung itu,ya? Jadi, jika kita mendefinisikan sukses dengan ukuran uang semata, sulit sekali bukan saat kita harus bersaing dengan 90% orang sedunia guna meraih kesuksesan? Tapi benarkah?/
Sulit atau mudahnya meraih sukses tergantung bagaimana point of view kita. Bersyukurlah jika kita memiliki sudut pandang yang benar, yaitu sukses artinya MAMPU MEMPERLUAS AREA KEBAHAGIAAN hidup kita sehingga juga dirasakan dan dinikmati oleh orang lain. Jika kita berbahagia karena rezki dariNya, maka kita disebut sukses jika anugerah rezki itu dapat membahagiakan keluarga, kerabat, atau sahabat. Misalnya, seorang istri sukses sebagai istri saat ia mampu membahagiakan suaminya.
Jadi, ukuran kesuksesan seseorang itu ditentukan oleh seberapa luas area kebahagiaan yang dapat dihadirkannya. Semakin luas areanya, semakin besar kesuksesan yang diraihnya. Bagaiman cara meluaskan area kebahagiaan?
Pertama, membahagiaakan diri sendiri dengan berdamai pada takdir. Sebab, takdir-Nya adalah hal terbaik untuk kita menurut kacamata-Nya. Maka damaikanlah jiwa dengan bersyukur saat lapang dan bersabar saat sempit.
Kedua, memudahkan diri kita untuk merasa bahagia. Kita bisa berbahagia dengan cara-cara mudah dan sederhana. Seseorang bisa berdamai dengan dirinya dan mudah merasa bahagia akan berasa dalam kondisi optimal, yang akan membuatnya memiliki peluang besar untuk bahagia pada orang lain.
Lalu bagaimana dengan kegagalan, jadi menurut Septi Djafar kegagalan adalah ketidakmampuan meluaskan area kebahagiaan . Seseorang disebut gagal jika tidak bisa berbagi bahagia. Dia hanya hidup untuk kepentingan dan kebahagiaan diri sendiri tanpa peduli nasib orang lain. Jadi, marikan kita menebar kebahgiaan seluas mungkin untuk memperluas area kebahgiaan kita.
sumber : Septi Djafar, Majalah Ummi Juni 2010.
Comments
Post a Comment