Sebenarnya blog ini, digunakan atas semaunya saya. Dicampur-campur karena ini masih newbie dalam penggunaan blog.
Ok, sebenarnya menghidupkan sebuah blog tentu tidak segampang menghidupkan seperti lilih. Ambil korek gesekkan, lalu muncullah api. Tapi, juga akan menjadi sulit jika koreknya basah maka apinya pun tak akan timbul atau menyala.
sebuah kehidupan acap kali menyiratkan berbagai macam problema, kebahagiaan, tangis airmata, kesedihan, keputusasaaan, kemunafikan, kekejaman, apalagi di tengah suasana politk, kondisi ekonomi yang sangat rumit seperti tahun ini.
Lantas, mengapa kita hidup?
Untuk apa kita hidup?
apakah kita hidup hanya sekedar hidup?,sapi di sawah juga hidup? mereka juga bekerja membajak sawah>? tapi akankah sama kehidupan kita dengan mereka? coba kita renungkan. Kalau memang sama dan berjalan biasa-biasa saja. Maka kita perlu mengoreksi kembali bagaimana kehidupan kita berjalan.
Sama dengan menghidupkan blog ini? ataukah hanya sekedar tulisan biasa, untuk jualan, untuk berbagai informasi atau inspirasi?
saat kita berada dalam kandungan ibu, kita mungkin tidak bisa merasakan hal itu. kita baru menyadari saat kita terlahir dan menangis saat kita keluar melihat dunia.
pertanyaannya, Mengapa kita harus menangis? ada apa dengan Dunia sehingga kita harus menangis saat kita memasuki alam ini?
bukankah saat kita traveling ke sebuah tempat seperti Bali, Lombok, dengan pemandangan yang sangat menakjubkan tentu bukan tangisan yang ada tetapi adalah senyum manis, wajah gembira, dan mungkin kita akan segera mengambaial kamrea lalu selfie untuk mengabadikan moment berharga itu.
Mengapa kita harus menangis ??? tentunya alam rahim ibu lebih nyaman dari pada alam dunia. Hangat, segala sesuatu hampir ada kita bisa bercengkrama dengan malaikat, segala sesuatu ada makan dan minum semua ada di sediakan oleh Allah swt.
Perjuangan atau petualangan itu bermula saat kita memasuki alam nyata meskipun pada dasarnya kita sudah melakukan berbagai macam petualangan untuk berjuangan untuk memperbutkan satu ovum. Yah, sejatinya hidup kita sudah mulai melakukan petualangan dari sejak alam lahir.
Perbincangan kita dengan Malaikat yang menjadi kesepakatan kita untuk hidup dunia juga sudah mulai tercatat sejak alam lahir tetapi jika kita tidak sanggup untuk melakukan itu. Maka bisa saja saat kita kita sudah kembali ke surga (meninggal) tanpa melakukan petualangan ke dunia.
Jadi, tentang kehidupan itu sendiri
mari kita perjuangan hidup kita dengan saling mengingatkan sesama muslim untuk bisa saling meguatkan keimanan karena ini adalah tali penguat untuk bisa berjuang untuk terus hidup di dunia yang penuh dengan kenistaan. sama hal nya dengan blog ini, yang meminta untuk bisa dihidupkan dengan diberikan imun nafas sebuat tulisan.
*Kumala Sari dalam sebuat catatan
Barabai 9 Desember 2014
Ok, sebenarnya menghidupkan sebuah blog tentu tidak segampang menghidupkan seperti lilih. Ambil korek gesekkan, lalu muncullah api. Tapi, juga akan menjadi sulit jika koreknya basah maka apinya pun tak akan timbul atau menyala.
sebuah kehidupan acap kali menyiratkan berbagai macam problema, kebahagiaan, tangis airmata, kesedihan, keputusasaaan, kemunafikan, kekejaman, apalagi di tengah suasana politk, kondisi ekonomi yang sangat rumit seperti tahun ini.
Lantas, mengapa kita hidup?
Untuk apa kita hidup?
apakah kita hidup hanya sekedar hidup?,sapi di sawah juga hidup? mereka juga bekerja membajak sawah>? tapi akankah sama kehidupan kita dengan mereka? coba kita renungkan. Kalau memang sama dan berjalan biasa-biasa saja. Maka kita perlu mengoreksi kembali bagaimana kehidupan kita berjalan.
Sama dengan menghidupkan blog ini? ataukah hanya sekedar tulisan biasa, untuk jualan, untuk berbagai informasi atau inspirasi?
saat kita berada dalam kandungan ibu, kita mungkin tidak bisa merasakan hal itu. kita baru menyadari saat kita terlahir dan menangis saat kita keluar melihat dunia.
pertanyaannya, Mengapa kita harus menangis? ada apa dengan Dunia sehingga kita harus menangis saat kita memasuki alam ini?
bukankah saat kita traveling ke sebuah tempat seperti Bali, Lombok, dengan pemandangan yang sangat menakjubkan tentu bukan tangisan yang ada tetapi adalah senyum manis, wajah gembira, dan mungkin kita akan segera mengambaial kamrea lalu selfie untuk mengabadikan moment berharga itu.
Mengapa kita harus menangis ??? tentunya alam rahim ibu lebih nyaman dari pada alam dunia. Hangat, segala sesuatu hampir ada kita bisa bercengkrama dengan malaikat, segala sesuatu ada makan dan minum semua ada di sediakan oleh Allah swt.
Perjuangan atau petualangan itu bermula saat kita memasuki alam nyata meskipun pada dasarnya kita sudah melakukan berbagai macam petualangan untuk berjuangan untuk memperbutkan satu ovum. Yah, sejatinya hidup kita sudah mulai melakukan petualangan dari sejak alam lahir.
Perbincangan kita dengan Malaikat yang menjadi kesepakatan kita untuk hidup dunia juga sudah mulai tercatat sejak alam lahir tetapi jika kita tidak sanggup untuk melakukan itu. Maka bisa saja saat kita kita sudah kembali ke surga (meninggal) tanpa melakukan petualangan ke dunia.
Jadi, tentang kehidupan itu sendiri
mari kita perjuangan hidup kita dengan saling mengingatkan sesama muslim untuk bisa saling meguatkan keimanan karena ini adalah tali penguat untuk bisa berjuang untuk terus hidup di dunia yang penuh dengan kenistaan. sama hal nya dengan blog ini, yang meminta untuk bisa dihidupkan dengan diberikan imun nafas sebuat tulisan.
*Kumala Sari dalam sebuat catatan
Barabai 9 Desember 2014
Comments
Post a Comment