Skip to main content

Tell to The World (Part III)

Kali ini saya akan menulis dengan berbahasa Indonesia
Ok, setelah cukup lama d rumah nenek sejak kelas Lima SD saya sudah mulai stay at home karena tuntutan pendidikan yang memaksa saya harus belajar untuk mendapatkan rengking kelas dan entah mengapa aku begitu menikmatinya. Bahkan hal itu membuat aku terlalu fokus untuk mendapatkan cita-cita yang tinggi, nilai yang baik, belajar terus menerus, mengambil program tambahan belajar sesekali dan akhirnya aku lebih banyak belajar. Rutinitas belajar yang cukup panjang yang akku jalani selama 8 tahun dari kelas 5 SD sampai kelas 3 SMA.

Masa SMA Jadwal belajar tambahan lebih banyak dari di Tsanwiyah, hemm dan entah kenapa aku begitu menikmati kehidupan yang terlalu monotan seperti itu tanpa liburan dan jalan-jalan tentunya. Bagiku setelah mendapatkan rengking  kelas pertam itu bukalah akhir tapi itu menjadi semakin berat karena harus mempertahakan semua itu.

Aku menjadi cuek dengan kehidupan ku dengan rutinitas rumah, dengan pekerjaan perempuan seperti memasak, mencuci piring, mengasuh adik-adikku. Rumah bukanlah surga bagiku saat itu karena terlalu bising dengan tangisan dan perkelahian. Kadang, aku bertanya mengapa aku harus dilahirkan kedunia ini.

Keluarga itu adalah cermin  bagaimana kita memandang kehidupan, bekal kita untuk bersosialisasi dengan teman saat di taman kanak-kanak hingga saat ini. Aku masih terkendala soal ini dan menikmati hidup bersama kesendirian, kadang aku berpikir apa gunanya hidup bukankah keduanya sama-sama sendirian. Tiada yang menemani saat kita mati'.

Loncatan kehidupan dari rumah nenek, menjadi orang yang terlalu ambisius dan cuek  itu lah yang membuat kehidupan ku sekarang ini seperti ini. Orang-orang disekitarnya yang memberikan tawa sudah tiada, dan sepupunya dia sudah merantau dan memiliki anak dan istri, nenek ku masih hidup saat ini meskipun aku hanya berbicara lewat bahasa tubuh agar dia mengerti. Dia tidak se-fit yang dulu lagi saat aku banyak berlibur dengan dia, ke tempat yang tidak kutahui, Sepanjang memoriku, dia adalah orang yang mengajak aku jalan-jalan ke sana kemari semasa kecil

Tahun 2006 aku lulus dari bangku SMA dan mengambil jurusan pendidikan. Aku memilih bangku kuliah saat itu bukan berdasarkan kegengsian tapi berdasarkan hati runarniku, aku merasa nyaman dengan kampus pilihaku meskipun aku harus berpindah dari jurusan Bahasa ke Konseling, dan ....

Comments

Popular posts from this blog

CARA MEMBUAT ICING SUGAR UNTUK HIASAN KUE KERING

ICING SUGAR Bahan : 1. 100ml putih telur 2. 500gr Gula tepung atau bisa pakai yg sudah di jual kemasan. 3. 1 sdm / secukupnya air jeruk lemon / air jeruk nipis 4. 1-3 tetes perasa makanan untuk kukis / essence Cara membuatnya : 1. Kocok putih telur sampai putih, lalu masukkan secara bertahap gula bubuk, lalu masukkan air jeruknya dan juga perasa makanannya, kocok sampai halus dan kental. 2. Siapkan beberapa wadah dan pewarna makanan, lalu isi masing2 dgn icing sugar yg sudah kental tadi. 3. Berikan masing2 wadah dengan warna2 yg berbeda, tips dari saya untuk mendapatkan warna pastel, bunda2 teteskan pewarnanya cukup sedikit saja, sekitar satu tetes, lalu tes dengan mengaduknya perlahan. 4. Kalau ingin mendapatkan warna yang kuat, boleh teteskan pewarnanya 2-3 kali atau tambahkan lagi pewarnanya apabila warna belum pekat 5. Sebaiknya gunakan spatula datar yg dari plastik agar mudah mengaduknya. 6. Kalau sudah beres mewarnainya, ambil gelas, taruh plastik...

SETETES SPIRIT DARI SEORANG IBU

Kali ini saya akan berbagi cerita dari buku yang saya baca, semoga cerita ini bisa memberikan setetes semangat untuk kamu yang lagi ciut hatinya, lemes geraknya, bahkan cuman berkulai di dalam cengkraman masa lalu jadi menurut Syaikh 'Aidh Abdullah Al Qarni bahwa diantara kesalahan kita adalah kita terlalu merindukan kematian daripada membangun kehidupan. Artinya kita ingin meninggalkan dunia yang fana ini tanpa mau membangunnnya. ada sebagian orang yang begitu mencintai kematian, memikirkan kapan datangnya kematian, dan yang lebih parahnya adalah memiliki keinginan untuk bunuh diri, seakan-akan hidup ini begitu menghimpit meskipun bekal untuk ke negeri akhirat hanyalah sedikit. Tak sepantasnya kita meminta kematian jika perbekalan kita masih seperlunya, ibadah ala kadarnya, jadi lebih baik perbanyaklah bekal untuk menuju kematian menuju kepada Allah swt (nasihat untuk saya) jika, ada diantara kita pernah berpikir seperti itu maka sesungguhnya jiwa kita mungkin sedang sakit. Lalu, ...

BUKU ANAK-ANAK MURAH FULL COLOUR DAN BUKU SECOND

Bunda yang ingin Anaknya pintar membaca sejak dini, yuk kita tanamkan hal-hal kecil dari sekarang. Kami menyediakan buku-buku terbaik dan murah untuk anak-anak Anda. Bermacam seri: 1. Seri Nabi 2. Seri ilmu pengetahuan 3. Seri Binatang 4. Seri balita pintar 5. Seri karton Stock terbatas, harga cuman Rp.10.000 berlaku sampai bulan Juni ini. Bulan Juli harga sudah naik Bunda, ayo yang mash harganya turun yuk dibeli mulai sekarang. BELI 5 dipotong harga 2.000 beli 10 dipotong 3.000 dan kelipatannya. untuk versi kartoon harga 12.000 Yuk ORDER SEKARANG,SEBELUM HARGA NAIK..                                                      harga 10.000 sampai bulan juni 2015 Nah, kalo yang ini harganya cuman 25.000 untuk semua judul kond...