Bagaimana caranya menangis dengan elegan?
Tanpa airmata, tanpa mata merah, tanpa bercucuran darah
Tanpa bekas dan meninggalkan jejak bahwa kita telah menangis.
Tangisa itu adalah tangisan kesakitan dalam diam, dalam senyum, dalam celotehan, dalam waktu-waktu di keramain. Ia berteriak tapi tak terdengar, ia menanggis tapi tak ada air mata, ia tertawa terbahak-bahak tetapi dengan tangisan. Begitulan sebuah tangisan yang elegan.
Banyak orang yang menangis dengan cara ini, tapi tak satupun dari mereka bahwa mereka menangis dengan cara elegan.Apakah menangis dengan elegan membahayakan kesehatan?
Jawabnya tentu saja, tangisa ini mampu memakan jantung yang berdenyut secara tiba-tiba, ia bisa mematikan urat syaraf seketika, ia menjadi pembunuh berdarah dingin.
Jadi menurut saya, hindarilah tangisan seperti ini.Jika Anda ingin menangis, maka menangislah karena airmata adalah sebuah keniscayaan dalam diri manusia. Ia menjadi lambang kebahagiaan dan juga kesedihan. Permasalahannya adalah kepada siapa memberikan tangisan? siapa yang berhak melihat airmata kita? tentu hanya orang-orang istimewa saja yang berhak memandang airmata itu. Jadi itulah airmata elegan yang sesungguhnya. Memberikan airmata kepada orang yang kita percaya dan mampu menyimpan airmata kita.
Jika kita tak mampu bersandar kepada manusia. Maka kepada Tuhanlah tempat terbaik persinggahan airmata.
Barabai, 8 Januari 2015
Tanpa airmata, tanpa mata merah, tanpa bercucuran darah
Tanpa bekas dan meninggalkan jejak bahwa kita telah menangis.
Tangisa itu adalah tangisan kesakitan dalam diam, dalam senyum, dalam celotehan, dalam waktu-waktu di keramain. Ia berteriak tapi tak terdengar, ia menanggis tapi tak ada air mata, ia tertawa terbahak-bahak tetapi dengan tangisan. Begitulan sebuah tangisan yang elegan.
Banyak orang yang menangis dengan cara ini, tapi tak satupun dari mereka bahwa mereka menangis dengan cara elegan.Apakah menangis dengan elegan membahayakan kesehatan?
Jawabnya tentu saja, tangisa ini mampu memakan jantung yang berdenyut secara tiba-tiba, ia bisa mematikan urat syaraf seketika, ia menjadi pembunuh berdarah dingin.
Jadi menurut saya, hindarilah tangisan seperti ini.Jika Anda ingin menangis, maka menangislah karena airmata adalah sebuah keniscayaan dalam diri manusia. Ia menjadi lambang kebahagiaan dan juga kesedihan. Permasalahannya adalah kepada siapa memberikan tangisan? siapa yang berhak melihat airmata kita? tentu hanya orang-orang istimewa saja yang berhak memandang airmata itu. Jadi itulah airmata elegan yang sesungguhnya. Memberikan airmata kepada orang yang kita percaya dan mampu menyimpan airmata kita.
Jika kita tak mampu bersandar kepada manusia. Maka kepada Tuhanlah tempat terbaik persinggahan airmata.
Barabai, 8 Januari 2015
Comments
Post a Comment