Skip to main content

NGOCEH

Kehidupan pada masa bujangan  (single) sangat jauh berbeda dengan rumah tangga. Sehingga menurut saya, orang yang memiliki kematangan mental yang kuat adalah "syarat"modal dalam berumah tangga Ketika urusan mental kita sudah terpenuhi, terhadap orang tua, saudara, pekerjaan, dan hati kita/mental kita berkata "aku siap menuju pelaminan, hidup berumah tangga maka jalan itu pun terbuka. Dunia yang sangat jauh berbeda. Dunia yang tidak pernah kita temukan dalam kehidupan yang sendiri.

Bagi saya menikah itu adalah kehidupan mental dan spiritual, yang mana jika kedua hal tersebut cukup mapan atau sudah mapan, maka keduanya akan memiliki imbas kepada kehidupan psikis yang baik dan sehat. Karena dua hal tersebut adalah senjata dalam kehidupan berumah tangga.

Kehidupan berumah tangga adalah kehidupan yang tidak pernah tahu wujudnya seperti apa, bau, dan rasanya, yang kita tahu adalah bahwa kehidupan rumah tangga itu wujudnya SAKINAH MA WADDAH WA RAHMAH. Tapi tidak semua rumah memiliki ini.Indikatornya bisa kita pada generasi saat ini. Tentu ada relasi antara kehidupan rumah tangga Sakinah ma Waddah wa Rahmah dan generasi Sholihah.

Ada satu hal yang menarik yang ingin saya ceritakan kepada Anda, karena menurut saya ini menarik. Ini terlihat biasa. Setelah pernikahan tentu yang di inginkan dalam kehidupan berumah tangga adalah memiliki anak. Ada yang di amanahkan dengan 1 orang anak, 2 anak, 3 anak, dan seterusnya, bahkan tidak memiliki anak sama sekali. Bagi saya hal ini sangat jelas bahwa Allah swt menunjukkan kuasa kepada siapa saja anak tersebut di amanahkan.Tidak semua orang dapat mendapatkan amanah tersebut. Mereka yang belum memiliki momongan berusaha keras dengan cara berobat, ikut program hamil, dan lain sebagainya, yang mana mereka rela mengeluarkan budget yang besar agar bisa mendapatkan momongan.

Sementara kita yang mendapatkan kesempatan untuk hamil, juga di uji mental, memang tidak gampang hamil selama 9 bulan bagi orang seperti saya. Perlu kesabaran yang kuat, keteguhan mental, dan kekuatan iman, harus happy dan menikmati masa kehamilan. Menurut saya hal ini bukanlah sesuatu hal yang gampang, tergantung mind set  kita tergantung iman kita. (menurut saya)

Setelah itu adalah fase melahirkan,entah itu dengan cara normal ataupun ceaser. Lalu memiliki anak, bahagia tetapi kita berjuang dengan kebahagiaan itu. Tidak tidur, bangun tengah malam, menyusui anak,bergadang, itu adalah perjuangan untuk kebahagiaan anak.

Jadi intinya gue ga tahu mau ngomong apa, tapi yang jelas kehidupan memasuki masa pernikahan adalah kehidupan luar biasa yang tidak bisa di tebak akan seperti apa dan bagaimana, tetapi yang jelas keimanan emosi selalu dibenahi agar kita bisa kuat menghadapi hidup yang tidak pasti ini.

Kehidupan kita itu sebenarnya adalah kehidupan pada masa berumah tangga. Masa sebelumnya adalah masa persiapan untuk memasuki kehidupan berumah tangga. Peran apa yang kita ambil, apakah sebagai seorang duda, seorang Janda, ataukau seorang yang hidupnya berjauhan antara suami dan istri, atau kehidupan rumah tangga yang penuh pertengkaran, kebencian, perselingkuhan, atau kehidupan yang harmonis, penuh cinta dan kasih sayang. Kehidupan tersebut adalah pilihan tetapi kita juga tidak pernah bisa lepas dari takdir yang sudah tertulis di Lauhul Mahfuzh.

Begitulah kehidupan kadang manis kadang pahit, tetapi semuanya tetap harus di jalani dengan shalat dan kesabaran. Sebenarnya kedua hal itulah yang menjadi senjata dalam kehidupan SHALAT dan SABAR. Sabar di lakukan dengan usaha atau ikhtiar.

Comments

Popular posts from this blog

PROSES PENCIPTAAN MANUSIA

** SUBHANALLAH, MENAKJUBKAN! ** "Video Proses Penciptaan Manusia dari Awal hingga Akhir" Tahukah anda? 1.400 tahun silam, ketika teknologi manusia belum mampu melihat apa yang terjadi di dalam rahim seorang ibu, Allah berfirman dan menjelaskan dengan sangat rinci tentang bagaimana proses penciptaan manusia dalam Al Quran surat Al-Mu’minun 12-14: - Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). - Kemudian, air mani itu kami jadikan ‘alaqah. - Lalu ‘alaqah itu Kami jadikan segumpal daging, - dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, - lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. - Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain… Urutan demi urutan itu disebutkan dengan sangat jelas dan sempurna tanpa terbalik dan tanpa satupun kesalahan.. Para ilmuan di bidang kedokteran yang di bantu teknologi sekali lagi membenarkan firman Allah sang maha pencipta... Ini adalah video citra yang di

CARA MEMBUAT ROTI JERAPAH

Bahan A : 375 gram terigu protein tinggi 35 gram gula pasir 20 gram butter 1 sendok teh ragi instant 250 ml susu cair 1/2 sendok teh garam Bahan B : 20 gram coklat bubuk 15 ml susu cair Aduk kedua bahan ini hingga tercampur rata Cara Membuat : 1. Campur bahan A, aduk rata, uleni sampai kalis. 2. Ambil adonan A sebanyak 230 gram, sisihkan, biarkan mengembang hingga dua kali lipat nya 3. Ambil sisa adonan A tadi, tambahkan bahan B, uleni hingga rata. Diamkan hingga mengembang dua kali lipat nya 4. Setelah mengembang, bagi adonan A menjadi 4 bagian, satu bagian seberat 71 gram (1 x 71 gr) dan tiga bagian seberat 53 gram (3 x 53 gr) , bentuk bulat, sisihkan 5. Ambil adonan coklat, bagi menjadi 4 bagian, satu bagian seberat 138 gram (1 x 138 gr) dan tiga bagian seberat 115 gram (3 x 115 gr) bentuk bulat